Suatu Kehormatan, Anda mengunjungi Blog Arvan & Terima Kasih Atas Kunjungannya

Sabtu, 22 Mei 2010

History Of Nadhlatul Ulama


Masjid Tambakberas Jombang merupakan cikal babal lahirnya NU.
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia, akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan    pembebasan.
Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.Suatu waktu Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mazhab Wahabi di Mekkah, kalangan pesantren yang selama ini membela keberagaman, menolak pembatasan bermazhab dan penghancuran warisan peradaban tersebut. Dengan sikapnya yang berbeda itu kalangan pesantren dikeluarkan dari anggota Kongres Al Islam di Yogyakarta pada tahun 1925. Akibatnya kalangan pesantren juga tidak dilibatkan sebagai delegasi dalam Mu'tamar 'Alam Islami (Kongres Islam Internasional) di Mekkah yang akan mengesahkan keputusan tersebut. Sumber lain menyebutkan bahwa K.H. Hasyim Asy'ari, K.H. Wahab Hasbullah dan sesepuh NU lainnya melakukan walk out.

K.H.Hasyim Asy'ari  Rais Akbar(ketua)pertama NU.
Atas desakan kalangan pesantren yang terhimpun dalam Komite Hejaz, dan tantangan dari segala penjuru umat Islam di dunia, maka Raja Ibnu Saud mengurungkan niatnya. Hasilnya, hingga saat ini di Mekkah bebas dilaksanakan ibadah sesuai dengan mazhab mereka masing-masing. Itulah peran internasional kalangan pesantren pertama, yang berhasil memperjuangkan kebebasan bermazhab dan berhasil menyelamatkan peninggalan sejarah dan peradaban yang sangat berharga.
Berangkan komite dan berbagai organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kyai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.

Berikut ini adalah daftar Ketua Rais Aam (pimpinan tertinggi) Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama:
No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 KH Mohammad Hasyim Asy'arie 1926 1947
2 KH Abdul Wahab Chasbullah 1947 1971
3 KH Bisri Syansuri 1972 1980
4 KH Muhammad Ali Maksum 1980 1984
5 KH Achmad Muhammad Hasan Siddiq 1984 1991

KH Ali Yafie (pjs) 1991 1992
6 KH Mohammad Ilyas Ruhiat 1992 1999
7 KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz 1999 sekarang

Baca selengkapnya......

Senin, 10 Mei 2010

MAN Taras Joe (My School)

http://mantambakberas.com

Baca selengkapnya......

Kota ku: Madiun

Stasiun Madiun

Kota Madiun adalah sebuah kota yang sejak jaman Kerjaan Mataram menjadi tempat yang ramai, dan strategis karena terletak di perbatasan dengan Kerajaan Kediri. Sejak 1832 Kota Madiun dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda dan menjadi wilayah berstatus karesidenan dan menjadi tempat tinggal orang-orang Belanda dan Eropa lainnya terutama yang berprofesi di bidang perkebunan dan perindustrian karena adanya pengembangan berbagai perkebunan dan pabrik di sekitar kota ini seperti perkebunan tebu dengan pabrik gula, perkebunan teh, kopi, tembakau dan Iain-lain.
Berkembangnya perkebunan dan pabrik pengolahan hasil perkebunan membawa akibat pada kebutuhan sarana pengangkutan, dalam hal ini kereta api menjadi pilihan yang paling efisien. Jaringan rel kereta api di kota Madiun diperkirakan dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1915. Pada jaman dahulu Madiun adalah tempat yang padat jalur kereta api, khususnya jalur kereta api tebu yang beberapa diantaranya terintegrasi dengan jalur kereta api Madiun-Ponorogo.
Salah satu keistimewaan Kota Madiun terkait dengan perkeretaapian adalah disini terdapat industri kereta api PT INKA. PT INKA merupakan perusahaan pembuat gerbong dan kereta penumpang yang kemampuan teknologinya sudah baik dan memiliki fasilitas yang modern. PT INKA didiri- kan tahun 1981 dari fasilitas bengkel lokomotif uap yang berlokasi persis di samping Utara Stasiun Madiun. Sekarang perusahaan ini menjadi perusahaan skala besar dan satu-satunya di Asia Tenggara yang bergerak di bidang per kereta apian sehingga produknya sudah dikenal di mancanegara. Maka kota Madiun merupakan kota yang sarat sejarah perkereta apian, baik di masa lalu dan yang akan menorehkan sejarah kereta api di masa depan.
Stasiun Madiun terletak di Madiun Lor, Manguharjo, Madiun dan menjadi pusat Daerah Operasi (DAOP) 7 dan merupakan stasiun besar yang melayani perjalanan kereta api ke baik jalur Utara maupun jalur Selatan ke berbagai kota tujuan seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dengan kereta kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif. Stasiun Madiun berupa stasiun satu sisi dengan bangunan utama yang terletak sejajar dengan rel dan emplasemen. Sebagian besar bangunan stasiun, baik bangunan utama maupun emplesemen telah mengalami renovasi sehingga penampilan keseluruhan stasiun ini bersuasana cukup modern.

Baca selengkapnya......

Template by:

Free Blog Templates